Masuknya Agama Islam ke Indonesia Sebagai Salah Satu Bentuk Perubahan Budaya

/
0 Comments


Pada hakikatnya perubahan budaya adalah perubahan pola pikir masyarakat, tingkah laku serta kebisaan mereka. Perbedaan antara perubahan sosial dengan perubahan budaya terletak pada ruang lingkupnya. Perubahan budaya lebih mendasar dan umum, mencangkup kepercayaan, sosial, ekonomi, segala aspek kehidupan. Sedangkan perubahan sosial ruang lingkupnya lebih kecil, yaitu pada perubahan stuktur sosial masyarakat. Selain itu perbedaan antara perubahan sosial dan budaya dapat digambarkan seperti ini. Misalnya masuknya agama islam di Indonesia. Hal itu merupakan perubahan kebudayaan karena dengan masuknya agama islam, merubah pola pikir masyarakat yang awalnya percaya animisme dan dinamisme menjadi percaya bahwa ada Tuhan Yang Esa. Ketika agam islam berhasil merasuk pada struktur sosial masyarakat, hal itu menjadi perubahan sosial. Jadi bisa dikatakan perubahan budaya adalah perubahan yang mendasar dari perubahan-perubahan selanjutnya. Tidak mungkin ada perubahan sosial jika tidak didahului perubahan budaya. Perubahan itu sendiri terjadi karena beberapa faktor, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadinya perubahan adalah perubahan jumlah penduduk, adanya penemuan baru, dan terjadinya konflik. Sedangkan faktor eksternal penyebab perubahan adalah perubahan lingkungan fisik seperti bencana alam dan perubahan iklim, adanya peperangan dan adanya pengaruh budaya masyarakat lain.


Di awal penulis sudah menyinggung masalah masuknya agama Islam sebagai salah satu perubahan kebudayaan. Seperti yang diungkapkan MacIver dalam Soerjono Soekanto (2007: 262) yang menyatakan bahwa Culture adalah ekspresi jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup dan berpikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi dan hiburan; maka penulis mengambil contoh masuknya agama Islam sebagai bentuk perubahan budaya. Masuknya agama Islam ke Indonesia menurut beberapa ahli, adalah melalui para pedagang muslim yang singgah di Indonesia. Mereka menyebarkan agama Islam melalui berbagai cara, dengan perkawinan, didirikannya pondok pesantren, bahkan melalui kesenian yang sudah ada untuk diselipkan nilai-nilai agama Islam didalam pertunjukannya. Seperti yang dilakukan sunan Kalijaga dalam menyebarkan ajaran Islam. Agama Islam menjadi perubahan budaya karena ajaran agama ini telah mengubah pola pikir serta tingkah laku masyarakat yang awalnya sangat percaya pada adanya roh-roh halus yang menghuni setiap tempat dan benda. Mereka selalu melakukan ritual sesajen ketika akan melakukan sesuatu atau meminta sesuatu. Lalu dalam penyebaran agama Islam, ajarannya menerangkan bahwa semua itu (kejadian alam atau hal-hal yang diluar akal manusia) merupakan kehendak Allah. Allah merupakan Tuhan semesta Alam. Ia yang mengatur segala kejadian yang ada di bumi termasuk yang menciptakan manusia-manusia. Lalu penyebar agama Islam juga menerangkan bahwa setiap keinginan atau dalam rangka menyembah Allah, Tuhan Semesta Alam, tidak perlu dengan sesajen atau ritual-ritual lain seperti yang biasa masyarakat Indonesia lakukan. Cukup dengan sholat, maka Tuhan akan mendengar setiap permintaan hambanya. Ditambah dengan penyebaran agama Islam melalui berbagai kesenian dan kebiasaan yang sudah tumbuh dalam masyarakat sebelum Islam hadir, maka ajaran-ajaran Islam menjadi berkembang pesat. Seperti yang kita ketahui dewasa ini bahwa sebagian besar penduduk Indonesia menganut agama Islam. Hal itu membuktikan bahwa agama Islam diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Lalu bagaimana dampak perubahan tersebut dalam masyarakat? Setiap perubahan memiliki dampak, entah itu positif atau negatif. Agama Islam sendiri sebagai sebuah perubahan budaya, sekaligus agama yang membawa kebaikan, tentu tidak dapat dikatakan bahwa perubahan ini membawa dampak positif atau negatif. Penulis mengatakan bahwa selama agama tersebut diterima baik oleh masyarakat sekitar dan setiap ajarannya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maka agama tersebut membawa perubahan yang baik. Sebenarnya penyebutan perubahan yang baik dan buruk dalam sebuah agama tidak sesuai. Mengapa? Karena pada hakikatnya agama merupakan sebuah kepercayaan dan kepercayaan itu bersumber dari pilihan masing-masing orang. Sehingga secara umum, dampak dari penyebaran agama Islam di Indonesia adalah kehidupan manusia menjadi lebih terarah, memiliki tujuan, dan berpedoman.

Lalu apakah perubahan kebudayaan tersebut juga termasuk perubahan sosial? Dan bagaimana proses perubahan kebudayaan tersebut dapat dikatakan perubahan sosial juga? Seperti yang sudah disinggung di awal artikel ini, bahwa masuknya agama Islam juga merupakan perubahan sosial. Sulit sekali memisahkan antara perubahan budaya dan sosial, karena memang keduanya erat kaitannya dalam masyarakat. Bagaimana bisa masuknya agama islam menjadi sebuah perubahan sosial? Gambarannya seperti berikut. Ketika masuknya ajaran agama Islam di Indonesia mengubah tata cara atau kebiasaan penduduk yang menerimanya maka perubahan yang terjadi masih merupakan perubahan kebudayaan. Namun ketika ajaran agama tersebut menjadi suatu norma yang mempengaruhi atau alat yang mengatur (dijadikan pedoman) dalam struktur masyarakat dalam menjalankan hubungan sosial maka secara tidak langsung terjadi perubahan sosial. Maksudnya disini adalah ketika pemimpin masyarakat mencoba mengatur tata kehidupan rakyatnya dengan berpedoman dengan ajaran Islam, tidak menjadikannya hanya sekedar aliran kepercayaan masing-masing individu, maka perubahan budaya tadi secara tidak langsung ikut menjadi perubahan sosial dalam masyarakat tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa masuknya agama Islam merupakan perubahan budaya sekaligus perubahan sosial.

Memang sulit membedakan antara mana yang merupakan perubahan kebudayaan dan mana yang merupakan perubahan sosial. Namun ketika kita tahu mana instrumen-instrumen budaya dan mana instrumen sosial, maka kita bisa dengan mudah membedakan mana yang termasuk perubahan budaya dan mana yang termasuk perubahan sosial. Dalam kenyataannya, kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena budaya dan sosial merupakan hal yang melekat dalam masyarakat. Masyarakat mana yang tidak punya kebudayaan. Memang ada sebagian kecil perubahan budaya yang tidak terlalu berpengaruh pada kehidupan sosial. Misalnya saja perubahan mode pakaian karena tidak mengubah struktur masyarakat yang dikenainya. Namun pada umunya sebagian besar perubahan budaya akan diikuti dengan perubahan sosial.





You may also like

Tidak ada komentar: